Oknum Polisi di Polman Usir Wartawan Saat Pertanyakan Kasus Pemalsuan Identitas yang Mengendap

POLMAN, Wartawan karabao.id, Suardi Atjo mengalami hal buruk saat mempertanyakan kasus dugaan pemalsuan tanda tangan di Ruang Tindak Pidana Umum Polres Polman, Senin 22 Agustus 2022 lalu.

Menurut Suardi Atjo, dirinya berinisiatif mempertanyakan kasus dugaan pemalsuan tanda tangan itu yang kasusnya mengendap hampir satu tahun.

Baca Juga  Tak Kunjung Diperbaiki, Warga di Segeri Majene Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Suardi Atjo menceritakan, dirinya mendatangi polres Polman dan bertemu penyidik berinisial SR. Oknum polisi itu kemudian bertanya kepada Suardi Atjo dan meminta surat kuasa. “Kami dari media dan spontan saya jawab tidak ada surat kuasa. Penyidik itu berkata bahwa punya aturan tidak boleh memberikan penjelasan tentang kasus Beka (Dugaan pemalsuan tanda tangan),” ujar Suardi Atjo.

Baca Juga  Baru Tiga Hari Tinggal di Kontrakannya, Perwira Polisi Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri

Oknum polisi itu kemudian marah marah dan mengusir wartawan karabao.id dari ruangan Tipidum dan berkata keluar dari ruangan ini. “Untung ada pak Kanit Pidum datang dan menjelaskan secara baik persoalan kasus itu,” ujar Suardi Atjo.

Baca Juga  Nelayan Anwar yang Hilang di Tinambung Ditemukan di Perairan Pangkep

Ketika disinggung apakan oknum polisi itu tidak mengetahui kalau Suardi Atjo seorang wartawan, Suardi Atjo kemudian menjelaskan bahwa kartu persnya digantung dilehernya dan meyakini bahwa oknum polisi itu mengetahui kalau dia wartawan. (Kamaruddin Hafid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *