MAJENE  

Peringati Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Bupati Majene dan Forkopimda Ziarah ke Galung Lombok

galung lombok
Bupati Majene Andi Achmad Syukri T bersama Forkopimda Majene saat ziarah ke makam korban 40 ribu jiwa di Galung Lombok Kabupaten Polman, Senin (12/12/2022).

MAJENE, Bupati Majene Andi Achmad Syukri T bersama Forkopimda Majene, diantaranya Ketua DPRD Majene, Kajari dan Dandim, ziarah ke makam korban 40 ribu jiwa di Galung Lombok Kabupaten Polman, Senin (12/12/2022).

Sekadar diketahui, Peringatan Hari Korban 40 Ribu jiwa ini merupakan peringatan kekejaman pasukan khusus Belanda Depot Speciale Troepen (DST) pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling.

Dikenal dengan sebutan Pembantaian Westerling, peristiwa yang berlangsung pada Desember 1946 hingga Februari 1947 itu terjadi di beberapa daerah di Sulsel dan Sulbar. Kejadian tersebut diperkirakan telah merenggut puluhan ribu nyawa rakyat di Sulselbar.

Baca Juga  Patut Ditiru, Jumat Berkah MI DDI Lipu Majene Bagikan Nasi Bungkus ke Tukang Becak

Di Sulbar sendiri, peristiwa bersejarah tepatnya di Galung Lombok pada 12 Desember 1968 Sampai 1972 pertempuran antara rakyat Galung Lombok dan pasukan Belanda dibawah pimpinan Westerling pecah sehingga menimbulkan banyak korban.

“Hari ini adalah momentum mengenang jasa dan perjuangan untuk para pejuang yang gugur di Masa lalu. Hari ini juga momentum menanamkan nilai-nilai perjuangan untuk masa depan. Selamat memperingati hari keganasan westerling di kabupaten majene,” ungkap Bupati Majene Andi Achmad Syukri.

Baca Juga  Sengketa Tanah, Dua Warga Luaor Bertemu di PN Majene

Bupati Majene mengatakan, sebagai pemerintah kabupaten Majene yang pada hari ini menjadi pelaksana upacara hari memperingati korban 40 ribu jiwa, merupakan bentuk perhatian terhadap pejuang pejuang yang telah mendahului kita. “Kami telah memberikan apresiasi yang setinggi tingginya terhadap keluarga korban keganasan westerling yang masih hidup sampai saat ini,” lanjutnya.

Bupati yang murah senyum ini mengatakan, Kemerdekaan mungkin sudah diraih, namun perjuangan mengisi kemerdekaan harus terus dilanjutkan. “Mari berjuang bersama sama untuk dapat mengenang dan menanamkan sejarah sejak dini, dimana masa lampau terjadi pembantaian oleh westerling di Mandar,” ujarnya.

Baca Juga  Telan Anggaran Rp 2,3 Miliar, Pembangunan MTsN Pamboang Tuai Persoalan

Sementara itu, Ketua DPRD Majene Salmawati Djamado mengatakan, upacara hari ini merupakan salah satu bentuk perhatian kita kepada para pahlawan yang telah lebih dulu gugur karena kesadisan para penjajah belanda. “Selaku generasi bangsa pada saat ini, menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk tetap memperhatikan para pahlawan/veteran,” pungkasnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *