SAKIT HATI saya melihat twitter yg kemudian saya SS ini. Jujur tadinya saya kasihan lihat bapak yg menyatakan mengundurkan diri dari PNS setelah dipecat dari jabatannya oleh Sri Mulyani. Tapi setelah lihat kekayaannya..Masyallah kok Anda jahat sekali?
Tapi begitu di twitter ada yg secara detail mengulik kekayaannnya saya sakit hati yg luar biasa. Sebagai pembayar pajak saya sekali lagi sakit hati akutt.
Bayangkan bapak ini hanya pegawai negeri eselon tiga tapi salah satu rumahnya di Simpruk , Patal Senayan. Siapa coba yg tinggal di seputaran Simpruk – Permata Hijau ( daerah Patal Senayan) ?Pak Hendro Priyono, Surya Paloh , TOP Eksekutif termahal Indonesia di jaman Orba, Tantri Abeng, Mantan Dirut Bank Mandiri (Alm) ECW Neloe, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dll pokoknya politikus papan atas, konglomerat , dan para top eksekutif rumahnya di situ. Lho ini karyawan eselon tiga bisa punya rumah di situ ..ini kan edyannnnn!!!
Harga tanah di kawasan Simpruk ( daerah patal Senayan ) itu per meternya 40-50 juta , dia rumahnya hampir 700 meter. Tanahnya aja bisa 35 miliar , kalau sdh jadi bangunan rumah di situ rata2 di atas 50 miliar!!!
Jadi gak mungkin dia hanya punya harta 56 miliar seperti laporannya ke LHKPN !!! Kenapa? Dia seperti terekspose dalam twitter itu di Jakarta rumahnya gak hanya di Simpruk, tapi juga ada di Jakarta Barat dan rumah di Jakarta Barat ini bukan rumah kecil! Dia juga punya rumah super mewah di daerah Timoho Yogjakarta lengkap dengan kolam renang dan fasilitas fitness. Dia juga punya rumah super mewah di Menado, bahkan di sebut -sebut di Manado dia yg punya komplek perumahan mewah. Bukan satu rumah mewah, tapi komplek!
Dia juga punya restoran besar dan mewah bernama Bilik Kayu di Jakarta dan di Yogjakarta. Jangan ditanya tumpukan mobil mewah di setiap garasi rumahnya mulai dari Camry seri terbaru sampai Land Cruiser berharga 5 miliar ber biji juga ada , malah ada 2. Sepertinya mobil Robicon ini mobil termurahnya!
Soal Moge dia yang mengaku pinjam itu, ternyata di rumahnya juga ada beberapa biji. Bahkan anaknya yg kemarin memukuli anak pengurus GP Ansor itu saja sdh punya puluhan kamar kos kosan yg di sewakan per kamarnya 3,5 juta/bulan.
Jadi sepertinya kalau ditotal jenderal, kekayaanannya itu bukan 56 miliar , tapi diduga bisa ratusan miliar. Lah property mewah dan semua di tengah kota itu emang murah?
Jadi itu yg membuat saya sakit hati sebagai pembayar pajak. Bisa jadi para oknum ini tidak nyolong duit pajak kita yg sdh disetor ke negara , tapi dia kong kolikong dengan wajib pajak besar sehingga misalnya seorang wajib pajak yg harusnya bayar 100 M, disuruh bayar 30 M saja, nanti yg 20 M buat para oknum . Tentu wajib pajak besar senang banget, wong dia bisa hemat 50 M. Jadi oknum pajak gembira , para Wajib Pajak besar juga gembira.
Nah lalu apa yg terjadi? Target pajak tidak nyampai atau tidak memenuhi target, nah saat target pajak tidak nyampai itulah, akhirnya kita yg kecil2 yg diuber -uber berbagai pajak. Paham kan?
Di Indonesia itu memang koruptor benar -benar seperti hidup di surga dunia. Bagaimana tidak? Kita nggak punya UU utk merampas harta mereka , karena kita tidak punya UU pembuktian terbalik! (fb naniek s deyang)