MAJENE, Nama klub sepakbola Onang FC, belum banyak dikenal dikancah sepakbola di sulbar. Tim Sepakbola Onang FC yang dibentuk pertengahan tahun 2022, di Desa Onang Utara, kecamatan Tubo sendana, kabupaten Majene ini mampu mengharumkan nama Sulawesi Barat dalam ajang kejuaran Piala Walikota Cup V Makassar yang diikuti seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan dan menjadi satu-satunya tamu belum lama ini.
Nuraini sapaan sebagai Manager Onang FC, Jumat (9/12/2022) pengusaha skincare Tidak tanggung-tanggung dia mampu menjadikan dirinya sebagai sepakbola asal Sulawesi Barat meraih Piala Bergilir Walikota Cup V Makassar tanpa bantuan pemerintah ataupun sponsor. Walau dia harus merogoh kocek (uang) sendiri untuk meraih predikat juara satu tersebut, dia tidak pernah kehilangan semangat.
Srikandi Sendana sapaan akrabnya dia mengaku, awalnya hanya seneng melihat atlet sepakbola sedang beraksi di lapangan. Lalu keinginannya mencoba membuat tim sepakbola, diberengi dengan ingin melihat persepakbolaan disulbar maju, walaupun membiayai tim sepakbola dipimpin dia peroleh dengan meminjam ataupun mengumpul keuntungannya dalam usaha skincare.
Sosok perempuan kelahiran Onang tersebut merupakan satu-satunya perempuan yang memiliki rasa perhatian dan prihatin dengan sepak bola disulbar.
Nuraini, menyampaikan awalnya mengikuti Piala Bergilir Walikota Cup V Makassar ada keraguan karena banyak pemain sepakbola mengatakan sama saya, bahwa sudah berapa kali mengikuti pertandingan di Makassar namun selalunya gagal dan tidak mendapat juara. Tetapi dengan keyakinan yang kuat Onang FC bawa pulang Piala Bergilir ke tanah kelahirannya, walaupun tanpa ada sambutan dari Pemerintah Majene ataupun Sulawesi Barat, padahal sebelumnya kami sudah memberi tahu ke Asprov Sulbar dan meminta dijemput.
Nuraini mengatakan kami Onang FC awalnya Piala Bergilir tersebut ingin disimpan di Kantor Bupati Majene, atau Gubernur Sulawesi Barat, tapi kami tidak mendapatkan tanggapan atau rasa empati.
Srikandi Sendana sapaan akrabnya, menyampaikan perjuangan mendapatkan kemenangan atau Juara 1 semoga dapat menjadi otokritik terhadap persepakbolaan di Sulawesi Barat. (*)