MAJENE, High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Sulawesi Barat ke 3 Tahun 2022 dilaksanakan di Kabupaten Majene Rabu 9 November bertempat diruang pola Kantor Bupati Majene.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, yang juga di hadiri Kepala BI Perwakilan Sulbar, serta TPID di tiap Kabupaten.
Kabiro Ekbang Pemprov Sulbar Masriadi Nadi Atjo mengatakan, dipilihnya Majene sebagai lokasi HLM TPID Sulbar yang ketiga tidak lepas prestasi yang di raih nya di tingkat nasional yaitu mendapatkan piala Presiden untuk TPID terbaik di Indonesia.
“Saat rakorwil di Jakarta saat itu TPID Majene juga menjadi pembicara dan menjelaskan kiat dan trik dalam pelaksanaan program TPID, bahkan saat itu di tahun 2020 Majene juga mendapatkan reward dari Kemenkeu senilai Rp 7.9 M,” lapornya.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik juga terkesan dengan upaya yang dilakukan Majene dalam hal pengandalian inflasi dan menjaga ketersediaan pangan. Salah satunya pengembangan Foodestate di beberapa wilayah di Majene.
Ia juga menilai persoalan inflasi menjadi perhatian serius presiden saat ini khususnya ancaman krisis pangan dunia. Esensi dari pertemuan ini untuk mengetahui seperti apa kondisi pangan di wilayah masing masing.
Misalnya di Pasangkayu kalau kelebihan bawang berarti kita boleh kirim ke daerah yang kurang bawang. Tapi jangan juga katanya, semua wilayah mengembangkan tanaman yang sama karena akan membuat harga anjlok. “Pertemuan ini untuk menceritakan apa yang dimiliki masing masing daerah, apa yang dibutuhkan di Sulbar,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengusulkan adanya langkah strategis yang patut menjadi pembahasan di HLM seperti mempersiapkan rencana aksi menghadapi kenaikan harga pangan jelang natal dan tahun baru, kemudian meningkatkan koordinasi tingkat lembaga untuk mendukung efektifitas kebijakan stabilitas harga. Ia juga mendukung kerjasama dengan daerah tetangga dalam menjamin kontinuitas pasokan dan arus distribusi. “Perlunya lalu lintas barang dan tata niaga yang lebih tertata untuk mewujudkan stabilitas harga,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat Hermanto menyebutkan berbagai program yang dilakukan dalam menekan laju inflasi di Sulbar.
Diantaranya melaksanakan operasi pasar murah secara rutin. Perluasan kerjasama antar daerah (kad), mendorong percepatan produksi kelanjutan khususnya digital farming yang ada di Majene dan Mamuju. Serta gerakan nasional tanam cabai dan pencanangan food estate. (ril)