MAJENE, Sungguh Miris hati M, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene.
M menceritakan jeritan hatinya kepada wartawan karabao.id, Senin (10/9/2024).
M bercerita, dirinya cukup resah atas kebijakan Bupati Majene Ahmad Syukri Tammalele (AST).
Cerita bermula saat tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang tak terbayar, meskipun awalnya lancar, namun seiring waktu jadi tidak terbayar bahkan jumlahnya dikurangi.
M mendengar informasi bahwa TPP akan kembali dibayarkan, namun dikurangi.
“Kami terpaksa terima kalau ada pengurangan, daripada tidak ada sama sekali,” jeritnya.
Dengan kondisi ini, M berpesan kepada warga Majene untuk tidak memilih lagi pemimpin yang menyengsarakan rakyatnya. “Jangan pilih lagi Bupati begitu, tambah sengsara Ki,” bebernya.
M menuturkan, sejak awal Majene dipimpin Bupati AST, dirinya sudah sangat merasakan penderitaan. “Tidak seperti saat era Fahmi Massiara, defisit tapi tidak seperti ini,” tegasnya.
Bukan cuma itu, M juga bertutur, ada oknum pejabat di Disdikpora Majene yang memotong hingga 20 persen BPJS, khususnya guru yang ikut sertifikasi.
Bahkan M juga menyinggung iuran sampah yang dipotong Rp 5 ribu setiap bulannya bagi ASN. “Lucunya, mobil sampah tidak pernah datang mengambil tumpukan sampah di wilayah Pamboang,” ungkapnya. (Suardi Atjo Pn Pandi)