SULBAR99NEWS.COM–MAJENE, Ratusan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Majene Bergerak berunjuk rasa, menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan periode Presiden, pada Senin (11/4/2022).
Sebelumnya aksi mahasiswa melakukan long murch dari Jl. AP Pettarani tak jauh dari gedung DPRD Kabupaten Majene, selanjutnya menuju bundaran patung juang merah putih di pusat pertokoan dengan pengawalan ketat pihak Kepolisian.
Setibanya di bundaran patung perjuangan, massa kemudian menguasai dan menutup jalur Trans Barat Sulawesi hingga arus lalu lintas terpaksa diarahkan ke jalan alternatif di arah barat jalur utama di Majene ini.
Presiden Mahasiswa Unsulbar Muhammad Iqzam dalam orasinya menyampaikan, meski Presiden RI Joko Widodo dalam rapat kabinet kerja telah menegaskan Pemilu dilaksanakan 2024, namun mereka tidak serta merta ingin percaya.
“Waktu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga mengatakan tidak akan mencalonkan jadi presiden, namun kenyataannya Jokowi tetap mencalonkan,” sebut Iqzam dengan suara lantang di hadapan aksi.
Iqzam mengatakan, aksi yang ia lakukan adalah gerakan damai, sebagai wujud kekecewaan rakyat atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro masyarakat kecil,”AKsi mahasiswa kali ini, sekitar 500 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas, terjun ke jalanan menyuarakan suara dan aspirasinya,” kata Iqzam
Selain Iqzam, sejumlah orator lainnya juga menyampaikan orasinya di bundaran patung juang merah putih Majene. Mereka meminta pemerintah melakukan evaluasi ulang rencana pemindahan ibukota negara (IKN) Nusantara yang dinilai hanya menguntungkan oligarki penguasa dan pengusaha.
Selain itu massa juga meminta pemerintah mengevaluasi kinerja Kementerian Perdagangan terkait dengan naiknya atau langkahnya harga minyak goreng di berbagai daerah, termasuk di Majene. Pengunjuk rasa juga menyampaikan berbagai persoalan dan isu-isu di lokal antara lain masalah penanganan korban gempa di Kabupaten Majene, masalah pembangunan infrastruktur di berbagai daerah seperti jalan di kecamatan Ulumanda dan pembubaran staf khusu Bupati Majene.(Ali).