Oleh : Masyita., S.Pd., MM
Masalah perilaku di tengah perkembangan digital yang dengan mudah diakses generasi milenial ibarat dua sisi mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak kemampuan bagi si penggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda. Begitu pun sebaliknya jika disalahgunakan akan merugikan baik si penggunanya maupun orang lain.
Tanpa kita sadari krisis moral tengah melanda anak muda di era milenial. Hal ini membuat kita prihatin dengan kondisi yang menimpa generasi penerus bangsa jika tetap dibiarkan akan seperti apa Indonesia kedepannya. Krisis moral saat ini lebih banyak terjadi di kalangan remaja. Karena pada fase remaja ini, anak masih mengalami ketidakpastian dan sedang mencari jati diri yang sesungguhnya.
Berita yang viral saat ini tersebarnya video prank anak muda menimpa salah satu youtuber yang mana seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat justru memperlihatkan perilaku yang tidak ber etika dengan berpura-pura memberikan bingkisan berisi sampah dan batu yang ia bagikan ke salah satunya ke transgender di tengah pandemik kemudian ia membuat video seolah-olah permintaan maaf yang ternyata hanya prank.
Tidak lama setelah beredarnya video prank si youtuber tersebut aksi prank juga dilakukan oleh empat orang remaja di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang mendatangi rumah sakit dan mengaku sebagai pasien corona, aksi prank terhadap petugas rumah sakit ini sangatlah tidak terpuji terlebih lagi beban dan tekanan kerja petugas kesehatan saat ini sangat tinggi di tengah wabah corona.
Perilaku-perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh remaja tersebut karena krisis moral yang berujung pada pelanggaran hukum. Sebegitu bobroknya etika anak muda di era milenial yang sepertinya tidak memiliki hati nurani di tengah musibah yang menimpa negeri ini untuk melakukan hal seperti itu demi eksistensi semata.
Eksistensi manusia merupakan sebuah proses yang dinamis suatu “menjadi” atau “mengada”. Eksistensi bisa juga didefinisikan dengan keberadaan yang ingin diakui oleh orang lain, eksistensi juga tidak bersifat kaku melainkan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada individu dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.
Eksistensi biasanya dikaitkan dengan popularitas yang terkadang menjadi hal yang ingin digapai oleh remaja untuk mengaktualisasikan diri di kalangannya serta meningkatkan penghargaan diri namun cara yang digunakan oleh sebagian remaja terkadang melanggar norma-norma yang ada. Entah karena hausnya akan popularitas sehingga melakukan hal-hal yang anti mainstream sehingga lebih cepat untuk popular daripada eksis karena prestasi dengan melalui proses yang panjang.
Krisis moral yang dialami khususnya remaja merupakan masalah yang telah meluas dan harus segera diselesaikan, karena dapat mengancam masa depan kehidupan mereka sendiri serta masa depan bangsa dan juga mempengaruhi anak-anak kecil yang sekarang lebih suka meniru para remaja. Krisis moral adalah permasalahan yang cukup kompleks yang harus segera mungkin di tangani dengan penanganan yang tepat.
Negeri ini dihuni oleh mayoritas muslim. Sudah selayaknya seorang muslim mempelajari agama yang selama ini diyakini secara mendalam dan menyeluruh. Sempurnanya Islam yang tak hanya sebagai aqidah bagi kaum muslim, namun Islam mampu memancarkan peraturan dan solusi atas seluruh permasalahan hidup manusia.
Islam juga memberikan tujuan hidup yang jelas terhadap umat manusia yakni menjadi sebaik-baiknya hamba yang mengejar ridha Allah dengan modal ibadah yang tulus. Dengan mempelajari dan menerapkan Islam dalam kehidupannya seorang muslim telah berjalan di jalan kemuliaan. Memahami tujuan Hidup serta memiliki sosok idola yang pantas untuk diikuti jalan hidupnya.
Namun, hal tersebut harus ada peran negara dalam memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan para generasi muda. Negara harus memiliki peraturan yang tegas dan jelas untuk melindungi generasi muda negeri ini dari racun Liberalisme yang aruskan Barat untuk menghancurkan generasi negeri-negeri muslim. Memberikan edukasi dan kurikulum yang terbaik dan terarah untuk mencerdaskan generasi.
Negara akan mampu mewujudkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia sekaligus bertakwa jika mengadopsi Sistem Islam. Menerapkan sistem Islam secara menyeluruh, dari aspek pendidikan, ekonomi, politik, sosial, pemerintahan dan lainnya terbukti berhasil mencetak generasi muda yang cemerlang.