Komisi II DPRD Sulbar Kunker ke BPS Polman

MAMUJU, Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Mulyadi Bintaha dan disambut oleh Kepala BPS Sarifuddin Serta Beberapa Staf BPS Kabupaten Polewali Mandar, turut dihadiri oleh beberapa anggota Komisi II diantaranya, H. Kalma Katta,H. M. Arsyad saggap dan Megawati. Serta Staf pendamping dari Sekretariat DPRD Prov Sulbar.

Kunjungan ini bertujuan untuk mencari berbagai informasi yang akurat mengenai data kemiskinan dan juga data pertumbuhan ekonomi di tahun terakhir, serta indeks pertumbuhan manusia sebagai bahan perbandingan daerah lain di Provinsi Sulawesi Barat.

Baca Juga  Wakil Ketua DPRD Sulbar Hadiri Undangan Rakor Akselerasi Penyelesaian LHP BPK RI

Selama kunjungan, tim dari Komisi II juga meminta pemaparan dari Kepala BPS mengenai angka kemiskinan yang ada diwilayah kabupaten Polewali mandar.

Dalam pemaparan tersebut Kebala BPS menyampaikan bahwa “untuk mengetahui angka kemiskinan dibutuhkan konsep dari kemiskinan yang dianut sebagai dasar BPS untuk mengurangi angka kemiskinan”. Ucapnya

Baca Juga  Anggota DPRD Majene Syahril Fokus Perhatikan Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Pemilihannya

Dimana data kemiskinan ini sangat penting untuk perencanaan pembangunan ke depan, khususnya dalam rangka mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Polewali Mandar.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Barat turut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BPS, dan lembaga legislatif dalam memetakan serta mencari solusi efektif untuk menurunkan angka kemiskinan dengan mendorong program-program yang lebih tepat sasaran, berdasarkan data yang diberikan.

Baca Juga  Anggota DPRD Sulbar Itol Syaiful Tonra Gelar Sosper Perlindungan Perempuan

Kunjungan kerja ini diakhiri dengan diskusi terkait langkah-langkah strategis yang perlu diambil oleh pemerintah daerah untuk menekan angka kemiskinan dan Komisi II berharap melalui kerjasama yang lebih erat dengan BPS dan pemangku kepentingan lainnya, permasalahan kemiskinan di Kabupaten Polewali Mandar dan Sulawesi Barat pada umumnya dapat diatasi secara bertahap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *