Oleh: Putra Delima
Pada zaman dahulu kala di hutan, Anjing Dan Kucing adalah sepupu. Dimana hidup bahagia penuh dengan tenggang rasa, saling membantu satu sama lain dalam mempertahankan kehidupan sehingga layaknya saudara.
Hari demi hari berjalan, tahun demi tahun tidak terasa persaudaraan Anjing dan Kucing terus berjalan, namun suatu masa datang paceklik yang panjang, terjadi musim kemarau yang panjang dengan berkurangnya makanan yang ada di lingkungan hutan.
Dengan sangat terpaksa, raja rimba Singa mengumumkan sayembara pada seluruh binatang yang hidup di hutan akan terjadi hukum rimba yang menjadi cikal bakal terjadinya rantai makanan.
Isi pengumuman sayembara Raja Hutan yaitu siapa yang kuat itulah yang bertahan hidup di dalam hutan.
Dengan sayembara tersebut membuat yang kecil mengungsi dari hutan, salah satunya Kucing dan Anjing mengembara mencari tempat hidup yang aman dan damai.
Dalam perjalanan mencari tempat tinggal yang damai dan aman dari kehidupan siapa yang kuat itulah yang hidup, tibalah pada suatu tempat perkampungan, lalu Anjing berbicara sama Kucing untuk bekerjasama agar bisa makan.
Dalam pembicaraan, Anjing berkata pada kucing. “Kucing kamu yang naik di atas rumah cari makanan karena kamu kecil dan dikasih ilmu pengetahuan gimana cara memanjat, sedangkan aku biar mengawasi dari bawah karena tubuhku besar mudah kelihatan dan ilmu pengetahuan yang diberi padaku hanya lolongan yang panjang oleh raja hutan,” jelasnya.
Dengan kesepakatan pembicaraan tersebut, Anjing meminta tolong pada Kucing untuk menjatuhkan makanan dari atas dapur, sementara anjing menunggu dibawah. Beberapa jam Anjing menunggu Kucing untuk menjatuhkan makanan, namun tak ada satupun makanan yang jatuh, sehingga anjing memberi kode lolongan yang panjang.
Tidak lama kemudian kucing turun dengan sangat kenyang dan membuang hajat..Anjing mendekati lalu berkata. “Kucing kamu mengkhianati perjanjian untuk berbagi makan,” ucapnya dengan muka yang memerah dalam posisi marah.
Anjing berkata lagi. “Kamu Lupa iya kalau sudah posisi diatas melupakan yang dibawah (layaknya yang memiliki jabatan lupa akan yang memberi amanah jabatan dimasa itu),” sindir si Anjing.
Kucing lalu berlari dan memanjat ke atas rumah sehingga inilah cikal bakal kucing senang tinggal di atas rumah dan takut sama anjing (anjing adalah pemberi kekuasaan sama kucing, rasa saudara sebelum diberi kekuasaan hilang diatas kenyamanan. Janji – janji terlupakan, kemudian anjing bersumpah akan memberi lolongan panjang baik di siang bolong ataupun kapan waktu jika kucing tidak menepati janji ).